AI adalah "the next disruption" dan sekarang sedang terjadi

Written by 10:57 PM Tokoh AI

Lila Ibrahim, Teknokrat Visioner yang Membawa AI ke Level Selanjutnya πŸ€–βœ¨

Lila Ibrahim adalah sosok yang benar-benar menginspirasi di dunia teknologi, khususnya AI. Saat ini, ia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di Google DeepMind, salah satu laboratorium riset AI terdepan di dunia. Tugasnya di sana bukan main-main; memimpin banyak aspek operasional, mulai dari etika, kebijakan, hingga budaya kerja. Lila memegang peranan kunci dalam memastikan bahwa pengembangan AI tidak hanya tentang teknologi canggih, tetapi juga memiliki dampak positif yang nyata bagi kehidupan manusia🌍.

Perjalanan Awal: Dari Intel ke Dunia Pendidikan πŸ’»πŸ“š

Sebelum terjun ke dunia AI, Lila sudah lebih dulu berpengalaman luas di berbagai sektor teknologi. Ia menghabiskan 18 tahun karirnya di Intel, mulai dari menjadi desainer mikroprosesor Pentium hingga memimpin program developer Intel. Salah satu karyanya yang paling mengesankan adalah Digital Village Initiative, di mana ia membawa teknologi ke komunitas-komunitas yang kurang berkembang di dunia, membantu pendidikan, kewirausahaan, dan kesehatan. Ngomong-ngomong, dia juga yang memimpin inisiatif besar-besaran di Portugal, mendistribusikan 400.000 PC ke sekolah-sekolah dan melatih lebih dari 30.000 guru hanya dalam setahunβ€”hebat banget kan? πŸŒπŸ’‘

Setelah Intel, Lila menjajal dunia edutech dengan bergabung di Coursera sebagai COO. Di sana, dia memainkan peran vital dalam mengembangkan platform pendidikan online ini sehingga bisa diakses oleh jutaan orang di seluruh dunia. Dari sini, jelas terlihat kalau Lila selalu memiliki fokus besar pada penggunaan teknologi untuk membawa perubahan sosial yang positif πŸ§‘β€πŸ«.

Bergabung dengan DeepMind: Tantangan dan Visi πŸ’₯πŸ€–

Pada tahun 2018, Lila Ibrahim bergabung dengan DeepMind sebagai COO pertama mereka. Meskipun latar belakangnya bukan di AI, semangat dan pengalamannya dalam membawa teknologi ke komunitas yang lebih luas membuatnya tertarik dengan peluang yang ditawarkan AI. Setelah berbicara dengan Demis Hassabis, salah satu pendiri DeepMind, ia yakin bahwa AI bisa membawa dampak besar pada dunia, terutama jika dikelola dengan baik. “Saya merasa punya kewajiban moral untuk memastikan AI digunakan untuk memperbaiki kehidupan,” katanya. Sangat inspiring! 🌱

Di DeepMind, Lila tidak hanya fokus pada sisi teknis, tetapi juga pada bagaimana mengorganisir tim-tim yang terdiri dari para ilmuwan AI terbaik di dunia. Bersama mereka, Lila telah memimpin beberapa proyek besar seperti AlphaFold, yang berhasil memecahkan masalah struktur protein, membuka jalan untuk kemajuan dalam penelitian medis, pertanian, hingga material sains βš—οΈπŸ§¬.

Kontribusi Luar Biasa: Etika dan Keberlanjutan AI πŸŒβ™»οΈ

Salah satu misi besar Lila adalah memastikan AI dikembangkan dengan cara yang bertanggung jawab. Ia adalah pendukung kuat dari AI for Good, sebuah inisiatif yang bertujuan agar AI tidak hanya menjadi alat teknologi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kemanusiaan. Ia juga sangat vokal tentang perlunya kolaborasi internasional dalam menghadapi risiko eksistensial dari AI, seperti yang tertuang dalam pernyataan Center for AI Safety yang ia tanda tangani pada tahun 2023. Bagi Lila, teknologi hanya masuk akal jika mampu memperbaiki kehidupan manusia, dan AI adalah salah satu alat terbesar untuk mencapai hal itu 🌟.

Selain fokus pada tanggung jawab sosial, Lila juga peduli pada keberlanjutan lingkungan. Di bawah kepemimpinannya, DeepMind berhasil mengurangi konsumsi energi di pusat data Google hingga 40%, hanya dengan menggunakan AI sebagai alat optimasi. Sebuah langkah maju dalam mengurangi jejak karbon AI yang semakin besar! 🌿⚑

Menginspirasi Generasi Baru Teknologis Wanita πŸ‘©β€πŸ’»πŸ’ͺ

Lila Ibrahim juga sangat berkomitmen pada keberagaman dan inklusi di tempat kerja. Di dunia teknologi yang masih didominasi laki-laki, ia adalah seorang pendukung kuat bagi perempuan dan kelompok yang kurang terwakili. Melalui berbagai program internal, seperti kelompok sumber daya karyawan untuk ibu, perempuan, dan komunitas LGBTQ+, ia berusaha menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan inklusif. Lila juga terus mendorong perekrutan talenta dari komunitas yang kurang terwakili, karena ia percaya bahwa keberagaman adalah kunci dalam menciptakan AI yang adil dan bermanfaat bagi semua πŸŽ‰.

Pengakuan Global dan Masa Depan AI πŸŒπŸš€

Pengaruh Lila di dunia teknologi sudah diakui secara internasional. Ia pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum, dan juga menerima penghargaan Women of Vision dari Anita Borg Institute. Pada tahun 2023, ia bahkan masuk dalam daftar Time 100 Most Influential People in AI, sebuah pengakuan atas kontribusi besarnya dalam membawa teknologi ke arah yang lebih baik 🌟.

Lila Ibrahim adalah sosok yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kebaikan. Dengan pengalaman yang luas, semangat sosial, dan visi kuat untuk masa depan, ia benar-benar menjadi inspirasi bagi kita semua. Dari Intel hingga DeepMind, dari Silicon Valley ke London, Lila telah menunjukkan bahwa teknologi bisa dan harus membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik ❀️.

Visited 3 times, 1 visit(s) today
Baca tulisan terbaru langsung di email kamu!
Close Search Window
Close