Teknologi kecerdasan buatan semakin berkembang pesat dan sudah menjadi bagian penting dalam dunia kerja. Untuk memahami evolusi pekerjaan di era AI, LinkedIn merilis hasil studi yang diberi judul: Future of Work Report: AI at Work. Studi ini dibuat untuk membantu para profesional dan bisnis memahami perubahan yang terjadi.
Dalam laporan ini, LinkedIn menemukan bahwa banyak eksekutif di Amerika Serikat merasa kurang yakin dalam menarik dan mempertahankan tenaga kerja, dan mereka melihat adanya ruang untuk peningkatan dalam mengembangkan bakat karyawan. Setelah berhasil menempatkan karyawan dengan peran dan keterampilan yang tepat, penting untuk terus berinvestasi dalam pengembangan karier dan keterampilan mereka.
Menurut survei dalam studi tersebut, sebanyak 47% eksekutif percaya bahwa penggunaan generative AI akan meningkatkan produktivitas, 44% berencana untuk meningkatkan penggunaan AI di perusahaan mereka dalam waktu dekat, dan 40% menganggap penggunaan generative AI akan membantu membuka lebih banyak peluang pertumbuhan dan pendapatan dalam beberapa tahun mendatang.
Namun, bisnis perlu memahami dengan baik keterampilan yang dimiliki dan keterampilan yang dibutuhkan, sehingga mereka dapat merekrut kandidat dengan keterampilan yang tepat dan mengarahkan upskilling (pengembangan keterampilan) bagi karyawan yang sudah ada.
Dalam laporan yang sama, LinkedIn juga melihat adanya kecemasan terhadap perubahan teknologi, termasuk AI. Namun, adopsi keterampilan AI juga meluas di berbagai industri, termasuk ritel, pendidikan, jasa keuangan, dan banyak lainnya yang membuat adaptasi berjalan sebagaimana mestinya.
Data menunjukkan bahwa orang-orang juga siap untuk menggunakan AI dalam tugas-tugas administratif (76%), analitis (79%), bahkan pekerjaan kreatif (73%). Hal ini berarti pekerjaan tidak akan hilang, tetapi akan berubah, begitu pula dengan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Saat ini, hanya 4% eksekutif yang berencana untuk meninjau ulang peran dan mengurangi jumlah karyawan sebagai dampak penggunaan AI.
Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi AI dan mendukung upskilling akan lebih sukses dalam menarik dan mempertahankan bakat terbaik. Dalam beberapa tahun terakhir, LinkedIn melihat peningkatan 21 kali lipat dalam jumlah lowongan pekerjaan baru yang mencantumkan teknologi AI, seperti GPT atau ChatGPT.
LinkedIn, sebagai platform untuk para pekerja profesional, memiliki posisi unik untuk membantu para profesional di seluruh dunia untuk tidak hanya memahami era baru ini, tetapi juga mendapatkan manfaat darinya. LinkedIn mampu memposisikan diri untuk membantu para profesional memanfaatkan peluang ini dan membentuk masa depan yang lebih baik.
Dalam laporan ini, LinkedIn juga memaparkan fakta-fakta menarik seperti adanya peningkatan penggunaan AI dalam profil dan percakapan sehari-hari di platform LinkedIn. Negara-negara seperti Finlandia, Irlandia, India, Kanada, dan tak ketinggalan Indonesia, menunjukkan tingkat peningkatan keterampilan AI yang tinggi.
Dalam kesimpulannya, walaupun masih dalam tahap awal, AI sudah mulai mempengaruhi perubahan signifikan dalam dunia kerja. Penggunaan AI dalam rutinitas pekerjaan dapat menghasilkan efisiensi dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas rutin. 47% eksekutif percaya bahwa penggunaan generative AI akan meningkatkan produktivitas, dan 92% setuju bahwa keterampilan interpersonal semakin penting.