Slack, platform komunikasi dan kolaborasi tim berbasis cloud, meluncurkan alat AI bawaan bernama Slack AI. Alat ini dirancang untuk membantu tim berkolaborasi lebih efektif dengan mengotomatiskan tugas, merangkum percakapan, dan menemukan informasi lebih cepat.
“Di Slack, kami mengutamakan pendekatan kolaborasi dalam memberikan platform produktivitas yang cerdas di era kecerdasan buatan dan otomatisasi,” kata Noah Desai Weiss, Chief Product Officer di Slack, dilansir dari The Verge.
Secara Umum, Slack AI memiliki 5 fitur utama yang menjadi andalan dan akan dirilis secara bertahap untuk pengguna di seluruh dunia:
πChannel recaps: Slack AI dapat secara otomatis menghasilkan ringkasan pesan yang dikirim di channel tertentu. Ini dapat pengguna Anda menyaring obrolan yang tidak relevan dan hanya mengikuti percakapan penting yang mungkin terlewatkan.
πThread summaries: Atau ringkasan utas adalah fitur yang dapat merangkum utas yang merupakan percakapan dengan topik tertentu. Fitur ini dapat membantu mendapatkan intisari percakapan tanpa harus membaca semua pesan.
πSmart search: Fitur ini sebetulnya sudah ada di Slack, tetapi dengan bantuan AI, kini Slack dapat mencari jawaban tidak hanya dalam pesan, tetapi juga file dan channel yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan. Hal ini dapat membantu menemukan informasi dengan lebih cepat.
β¦Ώ Slack lists: Ini adalah fitur baru yang memiliki kemampuan untuk melacak pekerjaan, menangani permintaan, dan mengelola proyek lintas fungsi dalam alur komunikasi.
β³Workflow Builder: Workflow Builder bertenaga AI ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan alat dalam beberapa klik dan menyediakan hub untuk akses alur kerja yang lebih mudah. Tim developer dapat dengan mudah membangun dan menyebarkan aplikasi kustom, dan menghostingnya di Slack.
Dalam pernyataan resmi, Slack mengaku telah meluncurkan produk AI terbarunya ini kepada sekelompok kecil pengguna terpilih, dan akan dirilis kepada pengguna yang lebih luas pada akhir tahun 2023 nanti.