Pada era yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan integrasi yang semakin meningkat berkat kecerdasan artifisial atau AI dalam kehidupan sehari-hari kita, bahkan dunia kecantikan dan personal care mengalami transformasi yang mendalam.
Perpaduan teknologi AI mutakhir dengan industri kecantikan telah melahirkan tren yang berkembang pesat: produk kecantikan yang didesain khusus dan diaktifkan oleh AI. Kategori inovatif ini dengan cepat mendapatkan momentum, dengan perusahaan-perusahaan seperti Parallel Health dan Mutual memimpin pasar, disusul raksasa industri lainnya yang dikabarkan turut bergabung dalam revolusi ini.
Saat batas antara teknologi dan personal care terus memudar, konsumen berada di ambang era baru dalam rutinitas kecantikan yang dipersonalisasi. Dilansir dari The Information, salah satu perusahaan kecantikan mencoba memanfaatkan AI untuk merevolusi industri kecantikan.
Selin Tyler merasa frustrasi. Direktur pemasaran produk dan operasi bisnis untuk Dolby Technologies terjebak dalam apa yang dia sebut sebagai “siklus trial and error” dengan kulitnya. Ia kemudian beralih ke Parallel Health, sebuah perusahaan kecantikan yang fokus pada perawatan kulit khusus, yang akan diluncurkan secara resmi bulan depan. Selin Tyler bergabung dalam studi yang didukung oleh Institutional Review Board pada tahun 2021 dan menguji produk-produk yang disesuaikan dengan mikrobiomnya. Sekarang ia sangat puas dengan regimen baru tersebut. “Ini seperti mengemudikan Tesla,” katanya. “Kamu seperti ada di masa depan, dan segala sesuatunya terasa ketinggalan zaman.”
Kategori produk kecantikan yang didesain khusus dan diaktifkan oleh kecerdasan buatan berkembang dengan cepat. Dengan perusahaan seperti Parallel Health dan Mutual serta inovasi dari pemain besar seperti L’Oréal dan Neutrogena, konsumen produk kecantikan mungkin segera beralih dari kunjungan ke toko Sephora menjadi rutinitas harian khusus di rumah, di mana perangkat pintar memindai kimia tubuh pelanggan dan memberikan rekomendasi berdasarkan algoritma.
Meskipun penelitian menunjukkan pasar ini masih perlu waktu untuk berkembang (misalnya, perlu waktu bagi perusahaan-perusahaan kecantikan untuk mengumpulkan data yang cukup untuk menyediakan produk untuk semua jenis kulit), beberapa pekerja teknologi merasa senang telah memutuskan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan ke dalam rutinitas perawatan diri mereka.
Dalam beberapa waktu yang tak lama lagi, kita akan melihat gambaran besar tentang produk-produk kecantikan di masa depan yang benar-benar dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan pengguna secara personal, semua berkat kecanggihan AI.