AI adalah "the next disruption" dan sekarang sedang terjadi

Written by 2:31 PM AI News

Mulai Uji Coba, Elon Musk: “Neuralink Bentuk Interaksi Baru AI dan Manusia”

Perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, Neuralink, telah memulai langkah penting dalam sejarah perusahaan dengan memulai uji coba kepada manusia untuk teknologi implantasi otak revolusioner mereka. Uji coba ini, yang dikenal sebagai “Studi PRIME” (Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface) atau bisa diartikan sebagai “Antarmuka Otak-Komputer yang Presisi dan Terpasang dengan Robot”, merupakan langkah yang signifikan dalam pengembangan antarmuka otak-komputer (brain-computer interfaces).

Tujuan utama Neuralink dengan Studi PRIME adalah untuk menilai keamanan dan fungsionalitas awal antarmuka otak-komputer nirkabel secara penuh, yang dinamakan Implan N1. Studi ini dirancang dengan melibatkan individu yang berusia 22 tahun ke atas dan mengalami kuadriplegia akibat cedera sumsum tulang belakang serviks atau sklerosis lateral amiotrofik (ALS). Kondisi medis ini sering mengakibatkan kehilangan fungsi di semua anggota tubuh, menjadikan mereka calon yang sesuai untuk uji coba ini.

Proses pemasangan implan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan robot bedah canggih yang disebut sebagai Robot R1. Robot ini bertugas untuk memasukkan benang ultra-halus dan fleksibel dari Implan N1 ke wilayah tertentu dalam otak yang bertanggung jawab atas pengendalian gerakan. Yang menarik adalah, begitu terpasang, Implan N1 menjadi tidak terlihat secara kasat mata dan dirancang untuk merekam dan mentransmisikan sinyal saraf secara nirkabel ke aplikasi pendamping. Aplikasi ini men-decode sinyal-sinyal yang secara efektif akan memungkinkan individu mengendalikan perangkat eksternal hanya dengan pikiran mereka.

Implan N1 dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih, termasuk 1.024 elektroda yang tersebar di 64 benang, yang tiap-tiap benangnya lebih tipis dari rambut manusia. Sistem yang dipersonalisasi ini menjanjikan tingkat presisi yang tinggi dalam menangkap aktivitas saraf dan menerjemahkannya menjadi perintah yang dapat dilaksanakan untuk mengendalikan komputer dan perangkat digital.

Studi PRIME adalah komitmen jangka panjang, paling tidak sekitar enam tahun. Peserta harus bersedia untuk tindakan tingkat lanjut secara reguler dengan tim ahli dari Neuralink. Tindakan tingkat lanjut ini mencakup kunjungan ke klinik dan sesi di rumah, dengan sesi berdurasi satu jam yang diadakan dua kali seminggu. Neuralink bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan efektivitas teknologi mereka sepanjang studi.

Mengingat manfaat potensial dari teknologi ini bagi individu dengan gangguan mobilitas sangat besar, peserta dalam studi ini juga akan mendapatkan kompensasi untuk biaya terkait studi, seperti biaya perjalanan ke dan dari lokasi studi. Kompensasi ini bertujuan untuk memudahkan aspek praktis dari partisipasi dalam uji coba.

Selain aplikasi langsung bagi individu yang mengalami kelumpuhan, Elon Musk menekankan visi yang lebih luas untuk teknologi Neuralink. DalamΒ sebuah cuitan di XΒ setelah pengumuman tersebut, Elon Musk mengemukakan pendapatnya bahwa selain membantu individu yang mengalami kelumpuhan untuk dapat kembali beraktivitas normal, teknologi ini juga memainkan peran penting dalam menciptakan dan meningkatkan bentuk komunikasi baru antara manusia dan sistem AI.

Singkatnya, Studi PRIME Neuralink merupakan langkah awal yang signifikan dalam bidang antarmuka otak-komputer atau BCI, menawarkan harapan bagi mereka yang mengalami gangguan mobilitas dan berpotensi membuka jalan bagi bentuk-bentuk baru interaksi manusia dengan kecerdasan buatan di masa depan.

Visited 2 times, 1 visit(s) today
Baca tulisan terbaru langsung di email kamu!
Close Search Window
Close