Serial “Secret Invasion” dari Marvel sedang jadi perbincangan di media sosial setelah salah satu produser eksekutifnya, Ali Selim, mengonfirmasi kepada Polygon bahwa kecerdasan artifisial digunakan untuk menciptakan adegan pembuka (beserta urutannya) serial ini. Ali Selim menjelaskan keputusan untuk menggunakan AI terasa tepat mengingat plot “Secret Invasion” yang mengikuti Nick Fury (Samuel L. Jackson) dalam mengungkap Skrull yang berubah-ubah bentukβyang berhasil mendapatkan posisi kekuasaan di seluruh Bumi dengan berpura-pura menjadi pemimpin dunia manusia. Adegan pembukanya, yang dirancang oleh Method Studios, adalah montase lukisan bergerak yang menggambarkan invasi Skrull ke Bumi.
Meski begitu, Ali Selim juga mengakui bahwa ia tak benar-benar paham bagaimana cara kerja AI. Baginya, yang terpenting adalah tujuan utama film tercapai dengan baik dan tak merugikan pihak mana pun.
“Kami akan berbicara kepada mereka tentang ide dan tema serta kata-kata, dan kemudian komputer akan melakukan sesuatu,” ungkapnya. “Dan kemudian kami bisa sedikit mengubahnya dengan menggunakan kata-kata, dan semuanya berubah.”
Keputusan untuk melibatkan peran AI dalam pembuatan adegan pembuka “Secret Invasion” telah membuat banyak penonton di media sosial merasa kecewa, karena penggunaan AI diduga mengambil alih pekerjaan dari animator dan desainer grafis manusia. Perusahaan induk Marvel Studios, Disney, semakin banyak menggunakan AI dalam proyek-proyeknya, terutama dalam proses membuat Harrison Ford terlihat lebih muda dalam film yang sedang digarap: “Indiana Jones and the Dial of Destiny.”
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Ford pada Variety, Lucasfilm menggunakan teknologi AI untuk menyisir semua rekaman film berusia beberapa dekade yang dimiliki studio tentang aktor tersebut. Harrison Ford telah lama menjadi salah satu bintang terbesar Lucasfilm berkat perannya dalam beberapa film Star Wars dan Indiana Jones. Sebuah program kecerdasan buatan bahkan memiliki akses ke data film yang menampilkan Ford yang tidak pernah tayang di bioskop.
“Mereka memiliki program kecerdasan artifisial yang dapat menyusuri setiap jengkal film yang dimiliki oleh Lucasfilm,” kata Ford. “Karena saya melakukan beberapa film untuk mereka, mereka memiliki semua rekaman ini, termasuk film yang tidak ditayangkan. Jadi mereka dapat mengambilnya dari angle dan eskpresi mana pun.”
“Saya tidak tahu bagaimana mereka melakukannya. Tapi itu wajah saya yang sebenarnya,” lanjut Ford. “Lalu saya menempatkan titik-titik kecil di wajah saya dan mengucapkan kata-kata, dan mereka membuatnya. Itu sesuatu yang fantastis.”