ChatGPT dan ide-ide brilian dalam waktu singkat bagaikan kertas dan prangko; tak dapat dipisahkan.
Christian Terwiesch dan Karl Ulrich, dua profesor dari University of Pennsylvania dalam sebuah penelitian terbaru menguji 200 mahasiswa Magister (MBA Wharton) dan membandingkannya dengan ChatGPT. Keduanya mengajukan pertanyaan atau perintah yang sama kepada kedua kelompok tersebut, yaitu “hasilkan ide untuk produk atau layanan baru yang menarik bagi mahasiswa perguruan tinggi dan dapat dijual dengan harga Rp500 ribu atau kurang” dan menilai kreativitas jawaban berdasarkan:
β Jumlah ide yang dihasilkan
β Kualitas ide rata-rata
β Jumlah ide yang dikategorikan luar biasa
Hasilnya? ChatGPT menang telak.
π§ Jumlah ide yang dihasilkan: Tentu saja, ChatGPT mampu menghasilkan ide dengan jauh lebih cepat dibanding manusia. Jika tidak puas, pengguna bisa meminta ide lain terus-menerus.
π§ Kualitas ide rata-rata: Probabilitas pembelian rata-rata dari ide yang dihasilkan oleh manusia adalah 40%, sedangkan ide yang dihasilkan oleh ChatGPT mencapai 47%.
π§ Jumlah ide yang dikategorikan luar biasa: Dari 10% ide teratas, 88% dihasilkan oleh ChatGPT, sedangkan hanya 12% yang dihasilkan oleh para mahasiswa.
Hasil penelitian ini pun makin mempertegas bukti bahwa kecerdasan buatan generatif menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam tugas-tugas yang sebelumnya dianggap sebagai kemampuan eksklusif manusia.