Sebuah perusahaan robotika yang berkantor pusat di Hyderabad, India, Grene Robotics mengklaim bahwa mereka sedang mengembangkan sistem pertahanan anti-drone yang didukung oleh kecerdasan buatan atau AI yang dapat melindungi seluruh kota.
Grene Robotics mengklaim bahwa teknologinya adalah sistem keamanan drone yang paling canggih di dunia dan dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh di atas area seluas hingga 4.000 km persegiβdan diberi nama Indrajaal
Kiran Raju, yang mendirikan Grene Robotics 12 tahun yang lalu, mengatakan bahwa desain Indrajaal menggunakan mekanisme kombinasi mirip LEGO yang menawarkan 12 lapisan teknologi unik yang didukung oleh kecanggihan teknologi kecerdasan buatan.
Grene Robotics telah diakui atas inovasi dan kemajuan teknologinya. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2008 ini telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Penghargaan Inovasi Teknologi Frost & Sullivan dan Penghargaan Tantangan Smart City NASSCOM.
Fokus pada berbagai macam solusi otonom udara dan darat khusus untuk industri pertahanan, pemerintah dunia, dan sektor perusahaan, Grene Robotics memiliki beberapa produk dan layanan:
πͺgreneOS: Platform hyperautomation terpadu yang meningkatkan kecepatan bisnis melalui penyatuan data dan hyperautomation.
πͺ greneDome (Indrajaal): Sistem anti-drone komprehensif yang memberikan perlindungan area luas dan menyeluruh.
πͺ greneEye: Sistem berbasis AI yang memberikan sistem pengawasan dan keamanan tanpa sentuhan.
πͺgreneBot: Robot serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai tugas seperti inspeksi, logistik, hingga sebagai Tim SAR.
“Sistem ini memberikan perlindungan 360 derajat, dengan kemampuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, melacak, dan menetralisir ancaman secara real-time. Batas waktu ancaman bisa sependek 30 detik hingga beberapa menit,” terang Kiran Raju kepada NDTV.
Tercatat pada tahun 2020, tercatat ada 76 kasus pesawat tanpa awak tak dikenal yang melintasi langit India. Angka ini meningkat menjadi 109 pada tahun 2021 dan 266 pada tahun 2022. Dalam 8 bulan pertama tahun 2023, telah ada 200 kasus dilaporkan, sehingga begitu menarik perhatian akan kebutuhan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tindakan pencegahan untuk menjaga keamanan nasional di negara tersebut.