Baru-baru ini, muncul kekhawatiran tentang perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi kecerdasan artifisial untuk menggantikan jenis pekerjaan kreatif, seperti penulis profesional atau pengembang aplikasi. Sekarang, teknologi tersebut mungkin juga akan mengarah pada profesi motivator.
Pasalnya, divisi DeepMind milik Google sedang menguji kemampuan kecerdasan artifisial generatif atau Generative AI dalam setidaknya 21 jenis tugas, yang meliputi pemberian saran atau motivasi kehidupan yang sensitif kepada pengguna, berdasrkan laporan dari New York Times. Ini terjadi setelah para ahli AI dari Google, seperti yang dilaporkan oleh Times, memberi peringatan kepada para eksekutif perusahaan tentang risiko terlalu terikat emosional dengan chatbot, pada bulan Desember tahun lalu.
Soal jenis saran yang mungkin diberikan oleh chatbot, laporan Times menunjukkan bahwa pengguna dapat menghadirkan suatu skenario seperti tidak mampu membayar tiket pesawat untuk menghadiri pernikahan sahabat dekat, dan bertanya kepada chatbot tersebut apa yang harus dilakukan. Meskipun tidak ada contoh jawaban untuk skenario tersebut, setidaknya ini memberi gambaran tentang jenis AI seperti apa yang sedang diuji dan dikembangkan oleh Google.
Selain itu, akan ada pula alat-alat untuk mengajarkan pengguna keterampilan baru atau membantu orang mengelola keuangan mereka atau membuat rencana pola makan sehat, menurut laporan yang sama. Ini akan menjadi perubahan besar dari Google terkait kecerdasan buatan, yang saat ini melarang chatbot Bard-nya untuk memberikan jenis saran semacam itu. Namun, seperti yang dicatat oleh Times juga, Google mungkin dalam waktu dekat belum akan meluncurkan alat-alat ini ke publik karena saat ini masih dalam tahap pengujian.
