Sebetulnya, Microsoft telah beberapa kali mengalahkan Apple sebagai perusahaan paling bernilai sejak 2018, lalu pada 2020 dan 2021 ketika kekhawatiran tentang kekurangan rantai pasokan memengaruhi harga saham Apple, dan ketika booming WFH atau kerja dari rumah yang berhasil melambungkan Microsoft.
Sepanjang tahun lalu, dukungan Microsoft kepada OpenAI yang fenomenal berhasil meningkatkan nilai perusahaan, sementara Apple “tak berkutik” dibuatnya.
Dalam laporan pendapatan bulan November, hasil penjualan Apple tidak memenuhi ekspektasi perusahaan karena permintaan untuk iPad dan beberapa produk lainnya jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Selain itu, penjualan Mac juga mengalami penurunan besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Perangkat headset Vision Pro pun diperkirakan akan mengalami penjualan yang rendah, meningat permintaan yang relatif kecil akibat harga yang terlampau tinggi.
Hingga berita ini diturunkan, Apple kembali menduduki posisi teratas sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, tetapi Microsoft terus membayangi dengan selisih nilai yang sangat tipis. Karena itu, langkah perusahaan dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan segalanya.
Jika Apple memperkenalkan produk AI-nya dalam waktu dekat, maka hampir pasti akan melambungkan nilainya. Namun, jika tidak, sepertinya Microsoft akan menjadi pemenang dalam kompetisi tahun ini.