AI adalah "the next disruption" dan sekarang sedang terjadi

Written by 1:12 PM AI News

FraudGPT dan WormGPT, Duo Virus AI yang Wajib Dihindari

Dalam hingar-bingar kemeriahan teknologi AI, hanya masalah waktu sampai seseorang dengan niat jahat hadir mengambil peran menggunakan kecerdasan buatan. Adalah Netenrich, perusahaan keamanan digital dari India, yang pertama kali menemukan soal ini.

Dirilis sekitar bulan lalu, FraudGPT dan WormGPT menjadi topik hangat di dark web. Dua aplikasi ini adalah aplikasi bertenaga AI yang dapat melakukan hal-hal negatif yang merugikan seperti:

  • Menulis kode jahat
  • Membuat malware yang tidak terdeteksi
  • Membuat halaman untuk phising
  • Menciptakan alat untuk meretas
  • Menulis halaman atau surat penipuan
  • Dan lainnya.

Di atas adalah beberapa hal buruk yang dapat dilakukan oleh FraudGPT dan WormGPT. Menariknya, keduanya laku meski dipatok harga langganan yang cukup mahal, mulai dari 3 juta per bulan atau 26 juta rupiah per tahunnya.

Punya Pasukan yang Masif

FraudGPT, menurut The New York Times, memiliki 1.700 peretas dari tujuh divisi berbeda berikut 5.100 personel untuk mengatasi masalah teknis pelanggan.

Namun, di balik berita buruk ini masih ada kabar baik. Dalam sebuah wawancara, Sven Krasser, chief scientist dan senior VP di Crowdstrike, mengatakan bahwa aplikasi seperti FraudGPT memang memudahkan para penjahat, tetapi kualitasnya tetap sama seperti sebelumnya. Artinya, anti-malware pun sudah selangkah lebih jauh untuk menghindari dan melawannya.

“Generative AI tidak mengangkat standar yang lebih tinggi dalam hal. Mungkin meningkatkan jumlah serangan, tetapi bisa ditangkal, kecuali oleh mereka yang tidak terampil mengawasi produknya.”

β€” Sven Krasser.

Era Baru Kecerdasan Artifisial

Hadirnya FraudGPT dan WormGPT menandari lahirnya era baru Generative AI yang berwujud senjata, setelah selama ini kita melihat AI hadir untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Dengan ribuan calon pelanggan berbayar yang potensial, ancaman paling besar yang dapat dihasilkan adalah akan makin maraknya penyerangan siber di berbagai industri yang mudah diserang seperti bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan, hinggak manufaktur yang memiliki tingkat keamanan rendah dan rentan.

Visited 2 times, 1 visit(s) today
Baca tulisan terbaru langsung di email kamu!
Close Search Window
Close