AI adalah "the next disruption" dan sekarang sedang terjadi

Written by 3:59 AM AI News, OpenAI

CEO OpenAI Optimistis ChatGPT Bisa Jadi Superasisten

Sam Altman, CEO OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia melihat peluang untuk menjadikan ChatGPT sebagai superasisten pribadi yang bisa melakukan segalanya dan bisa berpikir. Pemikiran ini ia bagikan dalam percakapan dengan Bloomberg saat menjawab pertanyaan mengenai dampak ChatGPT pada perilakunya.

Sam Altman mengungkapkan bahwa ChatGPT memberikan manfaat-manfaat kecil bagi dirinya dalam banyak hal secara pribadi. Beberapa contohnya adalah bagaimana chatbot ini sangat membantunya selama perjalanan ke berbagai negara dalam hal penerjemahan. Ia juga mengungkapkan bahwa ia mengandalkan chatbot ini ketika menulis, “Saya banyak menulis, meskipun tidak selalu diterbitkan, hanya untuk pemikiran pribadi. Dan saya merasa bisa menulis lebih cepat dan berpikir lebih lancar, ChatGPT membantu mengatasi hambatan dalam berpikir.”

CEO OpenAI ini tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana ia membayangkan ChatGPT akan berkembang menjadi superasisten yang memiliki pikiran. Namun, ia menyebutkan bahwa ia melihat ini sebagai cara utama chatbot tersebut akan memengaruhi perilakunya di masa depan.

Pada awal tahun ini, dalam sebuah postingan blog, Sam Altman menyatakan bahwa jika Kecerdasan Artifisial Umum (Artificial General Intelligence atau AGI) berhasil diciptakan, hal itu akan membantu kita meningkatkan kemanusiaan dengan “meningkatkan sumber daya, mempercepat ekonomi global, dan membantu dalam penemuan pengetahuan ilmiah baru yang mengubah batasan kemungkinan.”

“AGI memiliki potensi untuk memberikan kemampuan baru yang luar biasa kepada semua orang; kita dapat membayangkan dunia di mana kita semua memiliki akses untuk membantu hampir setiap tugas berpikir, yang akan menjadi pengganda daya besar untuk kreativitas dan kecerdasaan manusia.”

β€” Sam Altman.

Postingan blog tersebut juga menyoroti risiko yang mungkin muncul akibat AGI dan langkah yang dapat diambil OpenAI untuk mengatasinya.

Pengembang ChatGPT sebenarnya tidak pernah membagikan detail kapan mereka berpikir teknologi AGI bisa tercapai, yang mereka definisikan sebagai sistem AI yang pada umumnya lebih pintar dari manusia. Namun, OpenAI baru-baru ini mengajukan aplikasi merek dagang untuk GPT-5. Aplikasi ini tidak menyebutkan informasi baru yang signifikan. Sangat mirip dengan aplikasi merek dagang sebelumnya (termasuk untuk GPT-4), tetapi hal ini lagi-lagi berhasil memicu spekulasi mengenai AGI, meskipun belum ada pernyataan resmi dari perusahaan terkait.

Dalam sebuah cuitan di X pada awal tahun ini, Siqi Chen, seorang investor terkenal dan pendiri sebuah startup fintech/software bernama Runway Financial, mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa OpenAI akan mencapai AGI dengan GPT-5. Ia juga mengatakan bahwa perusahaan ini akan menyelesaikan pelatihan dan pengujian GPT-5 pada akhir tahun.

Jika versi masa depan dari ChatGPT berhasil mencapai AGI atau melaksanakan tugas-tugas berpikir seperti yang diusulkan oleh Sam Altman, maka kemungkinan orang akan semakin terhubung dengan teknologi chatbot. Masih belum pasti apakah masyarakat sudah siap untuk lanskap transformasi semacam itu. Namun, OpenAI bukanlah satu-satunya pesaing dalam upaya mencapai AGI. Banyak pihak lain yang terlibat dalam perlombaan ini, termasuk Google, yang juga dilaporkan sedang mengembangkan motivator kehidupan berbasis AI. Selain itu, tentu saja: Microsoft.

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Baca tulisan terbaru langsung di email kamu!
Close Search Window
Close