EY (Ernst & Young), salah satu firma jasa profesional terbesar di dunia, telah meluncurkan platform kecerdasan buatan (AI) terbarunya yang disebut EY.ai, setelah melakukan investasi sebesar $1,4 miliar atau setara 21 triliun rupiah. Platform ini dirancang untuk membantu organisasi mengadopsi teknologi AI secara menyeluruh. Dikembangkan selama sekitar 18 bulan, EY.ai menggabungkan keahlian bisnis EY yang luas dengan integrasi AI ke dalam solusi teknologi mereka. Platform ini mencakup model bahasa besar yang disebut EY.ai EYQ dan menawarkan pembelajaran dan pengembangan AI untuk karyawan EY.
Investasi besar-besaran EY kini memungkinkan integrasi AI ke dalam teknologi properti mereka, memberikan manfaat kepada lebih dari 60.000 klien dan 1,5 juta pengguna EY. Platform ini juga melibatkan aliansi strategis dengan pemimpin teknologi seperti Dell Technologies, IBM, Microsoft, SAP, ServiceNow, Thomson Reuters, dan UiPath.
EY.ai didukung oleh EY.ai Confidence Index (Indeks Keyakinan) yang mengevaluasi dan memantau aplikasi AI, dan EY.ai Maturity Model yang akan menilai kemampuan AI suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. EY.ai juga bertujuan untuk menyematkan kemampuan AI ke dalam tulang punggung teknologi EY, yaitu EY Fabric.
EY menawarkan berbagai solusi dan layanan AI, termasuk Intelligent Payroll Chatbot atau Chatbot Gaji Cerdas dan kemampuan AI baru dalam teknologi asuransi. EY saat ini menjelajahi peluang penelitian bersama dengan School of Advanced Computing di University of Southern California untuk mengembangkan AI yang mengedepankan etika dan tanggung jawab dari sisi penggunaan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi AI.
Peluncuran EY.ai akan didukung oleh kampanye pemasaran yang menampilkan bagaimana AI meningkatkan keterampilan karyawan EY, dengan fokus pada membangun kepercayaan, menciptakan nilai, dan memberikan dampak positif. Kampanye ini dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan Oktober mendatang.